16 November, 2017

Pencurian Tiara Putri Kajal (Cerita Rakyat India)


Putri Kajal terkejut ketika membuka peti kayu tempat ia menyimpan tiara emasnya. Benda berharga itu sudah tidak ada di tempatnya. Padahal, ia harus mengenakan tiara emas itu untuk mengunjungi kerajaan tetangga. Putri Kajal sangat sedih dan bingung.
Putri Kajal langsung melaporkan kejadian itu pada Raja Salman dan raja segera menitahkan Patih Rangga menyelesaikan masalah ini. Patih Rangga segera memanggil tiga pengasuh Putri Kajal yang semalam memasuki kamar Putri Kajal.
Pengasuh pertama seorang wanita yang rambutnya sudah memutih. "Apa kau tidak melihat kotak kayu tempat menyimpan tiara emas itu semalam?" selidik Patih Rangga.
"Hamba melihatnya. Peti itu seperti biasa ada di atas meja rias. Tapi, hamba tidak berani menyentuhnya tanpa seizin Tuan Putri Kajal," jawab pengasuh pertama.
Patih Rangga menyuruh pengasuh pertama keluar dan menitahkan pengasuh kedua yang lebih muda dari pengasuh pertama menghadapnya. "Apa kau melihat peti kayu tempat Tuan Putri Kajal menyimpan tiara emas itu?" tanya patih.
"Ya, tentu saja. Tapi, hamba tidak berani menyentuh peti itu tanpa izin Tuan Putri Kajal," jawab pengasuh kedua.
Patih Rangga mengangguk. la menyuruh pengasuh kedua keluar dan pengasuh ketiga yang paling muda dimintanya masuk. Lalu, ia menanyakan hal yang sama.
"Tugas hamba adalah mempersiapkan perhiasan yang akan dipakai Putri Kajal hari ini. Tapi, hamba sama sekali tidak tahu tentang hilangnya tiara emas itu. Hamba tidak berani menyentuhnya kecuali seizin Tuan Putri Kajal," tutur pengasuh ketiga.
Patih Rangga kemudian, mengumulkan 3 pengasuh itu dan Putri Kajal.
“Ketiga pengasuh tidak dapat dituduh mencuri tiara tuan putri. Untuk itu, aku menetapkan bahwa yang bersalah adalah Putri Kajal karena telah lalai menyimpan tiaranya. Tuan Putri harus menerima hukuman. Selama sebulan, Putri Kajal tidak boleh keluar dari kamar, kecuali tiara emas itu dapat ditemukan," Patih Rangga mengeluarkan keputusan.
Putri Kajal terkejut, ia menitikkan air mata. Tiba- tiba, pengasuh pertama bersujud di depan Patih Rangga. "Ampuni Putri Kajal, Patih Rangga. Hamba yang bersalah telah mengambil tiara emas milik Putri Kajal," tutur pengasuh pertama.
"Mengapa kau lakukan itu?" tanya Patih Rangga.
"Hamba mempunyai seorang anak di perbatasan kerajaan. Kemarin, ia datang menemui hamba dan menceritakan ada segerombolan penjahat yang akan merampok Tuan Putri Kajal saat melintas perbatasan. Mereka mengincar tiara emas milik Putri Kajal. Hamba tidak ingin terjadi hal merugikan pada Tuan Putri Kajal. Makanya, hamba sengaja menyembunyikan tiara itu agar Tuan Putri Kajal tidak jadi pergi," kata pengasuh pertama.
"Seharusnya kau memberitahukan hal itu padaku. Tapi baiklah, aku mengampunimu. Sekarang, ambil tiara emas itu. Tuan Putri tetap akansi berangkat hari ini," titah Patih Rangga.
Patih Rangga segera menyusun rencana menjebak gerombolan penjahat yang akan merampok Putri Kajal. Berkat kecerdikannya dan kesigapan prajurit istana, dua puluh penjahat yang akan merampok Putri Kajal berhasil diringkus.
-------------------------------------
Jadi ingat hikmat Salomo dalam memutuskan perkara! I Korintus 3:19 - Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan o  bagi Allah. Sebab ada tertulis: "Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar