14 November, 2017

Sabar adalah Kemenangan Sesungguhnya

Nats Khotbah : 1 Samuel 28:1-7; Amsal 16:32
1.    Amsal mengatakan bahwa kesabaran melebihi seorang pahlawan.
Nilai istimewa dari seorang pahlawan sangat banyak namun orang yang sabar nilainya melebih seorang pahlawan.
-    Pahlawan mampu menaklukan musuhnya dengan mempertaruhkan nyawanya. Musuh terbesar setiap orang adalah dirinya sendiri. Kesabaran adalah seseorang yang mampu mengalahkan musuh terbesar dalam hidupnya yaitu diri sendiri. Dalam dirinya, manusia memiliki keinginan duniawi, hawa napsu. Dan ia harus berjuang tetap menjaga sabar menghadapi segala keinginannya dan menaklukannya.
-    Orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota. Maksudnya merebut kota adalah sebuah usaha yang gigih dengan niat yang kuat untuk menguasai kota tersebut. Tuhan ingin kita berusaha dengan gigih dan niat yang kuat untuk menguasai diri sendiri.
2.    Hal yang terjadi pada Saul ketika berhadapan dengan Filistin: Ia tidak sabar.
1 Samuel 13, Saul mempersembahkan korban bakaran saat tidak sabar menunggu Samuel. Akhirnya takhtanya dikoyakkan Tuhan (1 Sam.13:13-14). Inilah akibat dari ketidaksanggupan menguasai diri dan bersikap sabar. Akhirnya takhtanya dikoyakkan darinya.
3.    Realitas zaman mendorong orang untuk tidak sabar
Semua orang terhubung karena medsos. Akibatnya :
-     Dimana mereka tidak saling mengenal tapi dengan begitu mudahnya saling memaki, menghina dan mengolok olok karena tidak sepaham
-      Kecenderungan itu dimanfaatkan oleh sejumlah orang untuk menyulut kebencian
Padahal apakah kegunaannya sikap tidak sabar?
-      Apakah dengan mudah memaki orang lain berguna?
Apakah hidup lebih damai, hati lebih tenang, atau membanggakan bila bisa menyakiti hati orang lain
-      Apa gunanya mengeluarkan kata yang mengandung permusuhan ?
Apakah beban tambah ringan, apakah tambah bahagia, atau apakah itu cara efektif agar diperhatikan orang lain
-     Perhatikan apa yang terjadi pada Saul ketika ia tidak sabar dan memilih mengikuti keinginan hatinya
4.    Bagaimana menghadapi ketidaksabaran diri dan orang lain?
-      Diamlah sejenak
-      Jangan Berdebat
Jangan berharap bisa merubah orang dengan debat atau ribut. Semakin kuat anda berdebat, maka semakin sengit perdebatan yang akan terjadi. Tujuan utama dari perdebatan itu hanya siapa yang menang debat. Bukan siapa yang benar. Karena yang kalah tidak akan menganggap kamu benar, tapi malah semakin membencimu karena kekalahannya.
-     Tunjukkan sikap dewasa : Sabar
tunjukkanlah tingkah laku dan sikapmu itu dengan berbuat baik dan benar kesemua orang. Maka nama Tuhan akan dipermuliakan
-     Jangan belas menjelekkan
Jangan sampai terpengaruh sama sekali. Jika kita ingin menunjukkan kita baik dan benar bukan dengan cara menghina orang lain dan menunjukkan kejelekan orang lain dan kita yang baik.
-       Menghindar adalah pilihan
5.    Terima semua orang dengan lapang dada: kelebihan dan kelemahan.
-     Tujuan utama hidupmu adalah untuk Tuhan
-   Janganlah kita mengeluh maupun kecewa dengan keberadaan orang-orang disekitarmu yang tidak menyenangkan.
-     Damai sejahtera adalah keputusan hati bukan karena keadaan sekitar 
-    Jakobus 1:19-20 : Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. - LM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar