10 Juni, 2017

Tuhan Menjadikan Semuanya Baru


Wahyu 21:1-8 
Berbicara tentang langit dan bumi baru maka yang ada di pikiran kita adalah semua yang ada berlalu dan Tuhan akan membuat langit bumi dan segala isinya baru.
Lalu apa kata alkitab tentang langit dan bumi yang baru? Pertama, Semua akan dihancurkan dan tergantikan dengan hal yang baru. Dan itulah kiamat yang memungkinkan pembaharuan yang sempurna terjadi. Kedua, Rumah Bapa dan disana banyak tempat tinggal. Tuhan Yesus hanya mengatakan bahwa itu adalah Rumah Bapa. Ketiga, Disana tidak ada ratap dan tangis. Dan keempat, Setiap orang percaya akan hidup bersama Allah Bapa dan Yesus Kristus. Semua hal ini tentang suatu keadaan yang paling diinginkan oleh manusia.

Alkitab tidak banyak berbicara tentang keadaan sorga, langit dan bumi yang baru karena Allah menginginkan fokus kita ada dalam dunia ini dan menyatakan tanda kehadiran kerajaan sorga dalam dunia. Di tengah keadaan dunia yang semakin tidak menentu dan sulit, kita terpanggil untuk menyatakan kepada dunia janji Allah yang penuh damai sejahtera.
Wahyu 21:1-8 berisi janji Tuhan akan memberikan langit dan bumi yang baru. Realitas saat janji ini diberikan adalah keadaan jemaat terancam oleh kaisar Roma. Rasul Yohanes, penulis Wahyu, berhadapan dengan situasi politik pemerintahan yang cukup menegangkan bagi orang percaya pada masa itu. Kaisar Domitianius (tahun 81-96) berkuasa di Roma dan ia menganggap dirinya sebagai titisan ilahi sehingga ia mewajibkan rakyatnya menyembah dirinya. Boleh jadi, sosok inilah yang digambarkan sebagai "binatang yang keluar dari dalam bumi" (Why 13:11-18). Situasi ini menghadirkan dilema bagi umat pengikut Kristus yang hanya dapat mengaku Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tuhan (bnd. Flp 2:9-11).Jemaat yang tidak bersedia tunduk memuja Kaisar harus berhadapan dengan serangkaian penganiayaan. Yohanes juga berhadapan dengan bencana alam dan penghancuran. Bagian-bagian awal nubuatan ini juga memberi gambaran secara beruturan penglihatan Yohanes di Patmos (6:1-8:1; 8:7-11:18),yakni akan terjadi berbagai malapetaka dahsyat di bumi dan memusnahkan isinya. Kita mendapat kesan yang sangat kuat, dunia ini benar-benar di ambang kebinasaan. Para pembaca diperingatkan, waktunya sudah singkat, sehingga Iblis dan malaikat-malaikat dengan geramnya berusaha melancarkan perlawanan terhadap Tuhan dan umat-Nya (12:12). Dunia "lama" yang penuh kejahatan ini segera akan berakhir! Bencana alam susul-menyusul yang ditandai dengan kobaran api, kilat, guntur, gempa membuat suasana yang digambarkan semakin mencekam (misal dalam Why. 8: 1-9).
Nubuatan Wahyu 21:1-8 ini sendiri berisi harapan di tengah keadaan yang genting. Bahwa, pertama, keadaan yang sulit pasti berakhir dan semuanya dijadikan baru (ay.1-2). Janji Tuhan tentang langit dan bumi yang baru dinyatakan setelah terjadi pengrusakan yang mengerikan atas langit dan bumi. Semuanya yang rusak dibaharui kembali. Kedua, kehidupan yang dipulihkan dengan sempurna. Impian ini mengandung harapan bahwa kelak yakni buah kejahatan pada akhirnya akan dihancurkan, Iblis dibinasakan dalam "lautan api", penghakiman terakhir dilakukan. lalu orang-orang mati diadili seturut dengan perbuatan mereka. Ketiga, semua yang baik diperuntukkan bagi para pemenang perjuangan iman dan Hukuman bagi mereka yang hidup dalam dosa (ay.8). khusus ayat 8 ini yang disebut penakut ialah mereka yang lebih takut akan penolakan dan ancaman manusia daripada menghargai kesetiaan kepada Kristus dan kebenaran Firman-Nya. Keamanan pribadi dan kedudukan di antara orang-orang lain lebih bermakna bagi mereka daripada kesetiaan. Mereka berkompromi dan berhenti berperang sehingga tidak menang. Dan yang disebut orang "yang tidak percaya" itu meliputi mereka yang dulu percaya pada Kristus, tetapi dikalahkan oleh berbagai dosa, seperti yang tercantum di sini. Mengaku Kristus dan kemudian mempraktikkan kejahatan adalah kebencian bagi Allah. Termasuk melakukan pembiaran terhadap dosa atas nama manusiawi atau humanisme.
Langit dan bumi yang baru, dengan demikian harus dipahami bahwa prakarsa pembaharuan datang dari Allah. Ketika Allah yang berprakarsa melakukan pembaruan, segala kekuatan yang mengacaukan dan menyengsarakan hidup ciptaan-Nya dihapuskan! "Ia akan menghapus segala air mata dan maut tidak akan ada lagi, tidak akan ada lagi perkabungan atau ratap tangis atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." (21:4).
Panggilan bagi setiap orang percaya untuk bertahan dalam harapan memungkinkan kemenangan. Pesan utama kitab Wahyu justru mau mengajak umat beriman untuk terus berjuang dengan setia. Umatdiberi pengharapan untuk bertahan melalui situasi sulit sampai kedatangan Kristus, sebab Tuhan sendiri yang akan dan sedang melakukan pembaruan menuju kesempurnaan. Gambaranpembaruan itu diperlihatkan melalui gambaran Yerusalem sebagai mempelai perempuan. Umat pengikut Kristus harus bertahan menghadapi situasi dunia dengan segala pergumulan dan kekacauan yang ada. Bukan dengan meninggalkannya, melainkan justru dengan turut berperan dalam pembaruan yang dikerjakan Allah! Dengan demikian, pembaruan yang sedang dilakukan oleh Allah bagi kita melibatkan kita pula untuk secara aktif melakukan pembaruan bagi dunia. Kita diperbaharui untuk memperbaharui.
Saudara, panggilan kita adalah diperbaharui untuk memperbaharui. Tentang hal ini ada beberapa langkah praksis yang dapat dilakukan sebagai perwujudan dari dibaharui untuk memperbaharui:
1.    Jadilah tanda kehadiran Allah.
2 Kor 3:3 ‘Karena telah nyata, bahwa kamu adalah surat Kristus...’ Dengan demikian maka setiap orang percaya dapat menyatakan Kristus dan Kerajaan kebenaran melalui dirinya. Panggilan kita sebagai orang Kristen adalah melakukan apa yang dilakukan Yesus, diajarkan Yesus dan diperintahkan oleh Tuhan. Itulah sebabnya dikatakan bahwa ‘Menjadi Kristen adalah berpraktek menjadi seperti Kristus’.
2.    Terlibat dalam karya pembaharuan dunia.
Ada seorang bijaksana pernah berkata, Tuhan bukan kurang mampu untuk bertindak menghadirkan dunia yang sempurna, tetapi Ia memilih untuk melibatkan dan memampukan kita untuk turut menghadirkan dunia baru sampai mencapai kesempurnaan pada hari kedatangan-Nya.Dengan demikian maka kita dimungkinkan untuk menghadirkan tanda-tanda kehadiran Kerajaan Sorga dalam dunia. Tanda-tanda di tengah dunia yang semakin hari semakin jahat, semakin rusak dan semakin sulit bagi mereka yang percaya kepada Allah. Di tengah sulitnya perjuangan untuk menghadirkan tanda-tanda kehadiran Kerajaan Allah lalu menjadikan semua bangsa murid Tuhan, berita gembira bagi kita adalah janji dari Tuhan yakni langit dan bumi yang baru.
3.    Ingatlah Anda adalah tangan Allah
Ya, kita adalah "kaki tangan" Tuhan untuk turut menghadirkan langit dan bumi yang baru dengan mendukung segala upaya yang berpihak kepada kehidupan dengan turut mendukung upaya-upaya untuk menegakkan keadilan, memelihara perdamaian, dan merawat ciptaan yang sedang dipulihkan-Nya. Kiranya perenungan kita yang lahir dari perjumpaan dengan Allah yang menyatakan kehendak-Nya dalam Alkitab, firman-Nya yang tertulis, senantiasa mendorong kita untuk semakin peka dan tanggap terhadap peluang-peluang yang terkuak bagi karya pembaharuan Allah yang mengajak kita semua untuk terlibat di dalamnya.
4.    Pikirkanlah yang di atas sambil melakukan apa yang dipikirkan dalam dunia
Suatu ketika seorang mahasiswa teologi yang sedang mengikuti retret bertemu turis dari negara Swiss. Percakapan perlahan-lahan berubah menjadi diskusi teologis yang menantang. "Bagaimana bila harapanmu tentang surga hanyalah ilusi? Betapa sia-sianya semuanya nanti!" tanya sang turis. Mahasiswa ini menjawab, "Saya memang tidak dapat membuktikan surga itu, tetapi saya yakin, seperti yang dikatakan dalam Alkitab, surga itu ada. Harapan saya tentang surga tidak membuat saya lupa dan meninggalkan kehidupan di dunia ini! Harapan itu justru menggerakkan saya untuk melakukan yang terbaik sebelum semuanya disempurnakan dalam dunia yang akan datang. Harapan saya tidak sia-sia, malah menolong saya untuk bertindak secara bertanggung jawab kini dan di sini!" Jawaban sederhana ternyata membuat sang turis terperangah. Ya, surga, dunia yang akan datang yang sempurna itu belum tiba, tetapi kita semua, umat beriman, dipanggil untuk turut terlibat dalam karya Allah membaharui dunia!
Ingatlah apabila saudara mencari Kerjaan Sorga maka ciptakanlah di dalam dunia dan jadilah tanda kehadiran Kerajaan Sorga dalam dirimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar