
Berbicara
tentang langit dan bumi baru maka yang ada di pikiran kita adalah semua yang
ada berlalu dan Tuhan akan membuat langit bumi dan segala isinya baru.
Lalu apa
kata alkitab tentang langit dan bumi yang baru? Pertama, Semua akan dihancurkan dan tergantikan dengan hal yang
baru. Dan itulah kiamat yang memungkinkan pembaharuan yang sempurna terjadi. Kedua, Rumah Bapa dan disana banyak
tempat tinggal. Tuhan Yesus hanya mengatakan bahwa itu adalah Rumah Bapa. Ketiga, Disana tidak ada ratap dan
tangis. Dan keempat, Setiap orang
percaya akan hidup bersama Allah Bapa dan Yesus Kristus. Semua hal ini tentang
suatu keadaan yang paling diinginkan oleh manusia.
Alkitab
tidak banyak berbicara tentang keadaan sorga, langit dan bumi yang baru karena Allah
menginginkan fokus kita ada dalam dunia ini dan menyatakan tanda kehadiran
kerajaan sorga dalam dunia. Di tengah keadaan dunia yang semakin tidak menentu
dan sulit, kita terpanggil untuk menyatakan kepada dunia janji Allah yang penuh
damai sejahtera.
Wahyu
21:1-8 berisi janji Tuhan akan memberikan langit dan bumi yang baru. Realitas saat janji
ini diberikan adalah keadaan jemaat terancam oleh kaisar Roma. Rasul Yohanes,
penulis Wahyu, berhadapan dengan situasi politik pemerintahan yang cukup
menegangkan bagi orang percaya pada masa itu. Kaisar Domitianius (tahun 81-96)
berkuasa di Roma dan ia menganggap dirinya sebagai titisan ilahi sehingga ia
mewajibkan rakyatnya menyembah dirinya. Boleh jadi, sosok inilah yang
digambarkan sebagai "binatang yang keluar dari dalam bumi" (Why
13:11-18). Situasi ini menghadirkan dilema bagi umat pengikut Kristus yang
hanya dapat mengaku Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tuhan (bnd. Flp 2:9-11).Jemaat
yang tidak bersedia tunduk memuja Kaisar harus berhadapan dengan serangkaian
penganiayaan. Yohanes juga berhadapan dengan bencana alam dan penghancuran. Bagian-bagian
awal nubuatan ini juga memberi gambaran secara beruturan penglihatan Yohanes di
Patmos (6:1-8:1; 8:7-11:18),yakni akan terjadi berbagai malapetaka dahsyat di
bumi dan memusnahkan isinya. Kita mendapat kesan yang sangat kuat, dunia ini
benar-benar di ambang kebinasaan. Para pembaca diperingatkan, waktunya sudah
singkat, sehingga Iblis dan malaikat-malaikat dengan geramnya berusaha
melancarkan perlawanan terhadap Tuhan dan umat-Nya (12:12). Dunia
"lama" yang penuh kejahatan ini segera akan berakhir! Bencana alam
susul-menyusul yang ditandai dengan kobaran api, kilat, guntur, gempa membuat
suasana yang digambarkan semakin mencekam (misal dalam Why. 8: 1-9).
Nubuatan Wahyu
21:1-8 ini sendiri berisi harapan di tengah keadaan yang genting. Bahwa, pertama, keadaan yang sulit pasti berakhir dan semuanya dijadikan
baru (ay.1-2). Janji Tuhan tentang langit dan bumi yang baru dinyatakan setelah
terjadi pengrusakan yang mengerikan atas langit dan bumi. Semuanya yang rusak
dibaharui kembali. Kedua, kehidupan yang
dipulihkan dengan sempurna. Impian ini mengandung harapan bahwa kelak yakni buah
kejahatan pada akhirnya akan dihancurkan, Iblis dibinasakan dalam "lautan
api", penghakiman terakhir dilakukan. lalu orang-orang mati diadili
seturut dengan perbuatan mereka. Ketiga, semua
yang baik diperuntukkan bagi para pemenang perjuangan iman dan Hukuman bagi
mereka yang hidup dalam dosa (ay.8). khusus ayat 8 ini yang disebut penakut
ialah mereka yang lebih takut akan penolakan dan ancaman manusia daripada
menghargai kesetiaan kepada Kristus dan kebenaran Firman-Nya. Keamanan pribadi
dan kedudukan di antara orang-orang lain lebih bermakna bagi mereka daripada
kesetiaan. Mereka berkompromi dan berhenti berperang sehingga tidak menang. Dan
yang disebut orang "yang tidak percaya" itu meliputi mereka yang dulu
percaya pada Kristus, tetapi dikalahkan oleh berbagai dosa, seperti yang
tercantum di sini. Mengaku Kristus dan kemudian mempraktikkan kejahatan adalah
kebencian bagi Allah. Termasuk melakukan pembiaran terhadap dosa atas nama
manusiawi atau humanisme.
Langit dan bumi yang
baru, dengan demikian harus dipahami bahwa prakarsa pembaharuan datang dari
Allah. Ketika Allah yang berprakarsa melakukan pembaruan, segala kekuatan yang
mengacaukan dan menyengsarakan hidup ciptaan-Nya dihapuskan! "Ia akan
menghapus segala air mata dan maut tidak akan ada lagi, tidak akan ada lagi
perkabungan atau ratap tangis atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu
telah berlalu." (21:4).
Panggilan bagi setiap
orang percaya untuk bertahan dalam harapan memungkinkan kemenangan. Pesan utama
kitab Wahyu justru mau mengajak umat beriman untuk terus berjuang dengan setia.
Umatdiberi pengharapan untuk bertahan melalui situasi sulit sampai kedatangan
Kristus, sebab Tuhan sendiri yang akan dan sedang melakukan pembaruan menuju
kesempurnaan. Gambaranpembaruan itu diperlihatkan melalui gambaran Yerusalem
sebagai mempelai perempuan. Umat pengikut Kristus harus bertahan menghadapi
situasi dunia dengan segala pergumulan dan kekacauan yang ada. Bukan dengan
meninggalkannya, melainkan justru dengan turut berperan dalam pembaruan yang
dikerjakan Allah! Dengan demikian, pembaruan yang sedang dilakukan oleh Allah
bagi kita melibatkan kita pula untuk secara aktif melakukan pembaruan bagi
dunia. Kita diperbaharui untuk memperbaharui.
Saudara, panggilan
kita adalah diperbaharui untuk memperbaharui. Tentang hal ini ada beberapa
langkah praksis yang dapat dilakukan sebagai perwujudan dari dibaharui untuk
memperbaharui:
1.
Jadilah tanda kehadiran Allah.
2 Kor 3:3 ‘Karena telah nyata, bahwa kamu adalah surat Kristus...’ Dengan
demikian maka setiap orang percaya dapat menyatakan Kristus dan Kerajaan
kebenaran melalui dirinya. Panggilan kita sebagai orang Kristen adalah
melakukan apa yang dilakukan Yesus, diajarkan Yesus dan diperintahkan oleh
Tuhan. Itulah sebabnya dikatakan bahwa ‘Menjadi Kristen adalah berpraktek
menjadi seperti Kristus’.
2.
Terlibat dalam karya pembaharuan dunia.
Ada seorang bijaksana pernah berkata, Tuhan bukan kurang mampu
untuk bertindak menghadirkan dunia yang sempurna, tetapi Ia memilih untuk
melibatkan dan memampukan kita untuk turut menghadirkan dunia baru sampai
mencapai kesempurnaan pada hari kedatangan-Nya.Dengan demikian maka kita
dimungkinkan untuk menghadirkan tanda-tanda kehadiran Kerajaan Sorga dalam
dunia. Tanda-tanda di tengah dunia yang semakin hari semakin jahat, semakin
rusak dan semakin sulit bagi mereka yang percaya kepada Allah. Di tengah
sulitnya perjuangan untuk menghadirkan tanda-tanda kehadiran Kerajaan Allah
lalu menjadikan semua bangsa murid Tuhan, berita gembira bagi kita adalah janji
dari Tuhan yakni langit dan bumi yang baru.
3.
Ingatlah Anda adalah tangan Allah
Ya, kita adalah "kaki tangan" Tuhan untuk turut
menghadirkan langit dan bumi yang baru dengan mendukung segala upaya yang
berpihak kepada kehidupan dengan turut mendukung upaya-upaya untuk menegakkan
keadilan, memelihara perdamaian, dan merawat ciptaan yang sedang
dipulihkan-Nya. Kiranya perenungan kita yang lahir dari perjumpaan dengan Allah
yang menyatakan kehendak-Nya dalam Alkitab, firman-Nya yang tertulis,
senantiasa mendorong kita untuk semakin peka dan tanggap terhadap
peluang-peluang yang terkuak bagi karya pembaharuan Allah yang mengajak kita
semua untuk terlibat di dalamnya.
4.
Pikirkanlah yang di atas sambil melakukan apa
yang dipikirkan dalam dunia
Suatu ketika seorang mahasiswa teologi yang sedang mengikuti retret bertemu
turis dari negara Swiss. Percakapan perlahan-lahan berubah menjadi diskusi
teologis yang menantang. "Bagaimana bila harapanmu tentang surga hanyalah
ilusi? Betapa sia-sianya semuanya nanti!" tanya sang turis. Mahasiswa ini
menjawab, "Saya memang tidak dapat membuktikan surga itu, tetapi saya
yakin, seperti yang dikatakan dalam Alkitab, surga itu ada. Harapan saya
tentang surga tidak membuat saya lupa dan meninggalkan kehidupan di dunia ini!
Harapan itu justru menggerakkan saya untuk melakukan yang terbaik sebelum
semuanya disempurnakan dalam dunia yang akan datang. Harapan saya tidak sia-sia,
malah menolong saya untuk bertindak secara bertanggung jawab kini dan di
sini!" Jawaban sederhana ternyata membuat sang turis terperangah. Ya,
surga, dunia yang akan datang yang sempurna itu belum tiba, tetapi kita semua,
umat beriman, dipanggil untuk turut terlibat dalam karya Allah membaharui
dunia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar