Roma
8:29-30
1. Setelah kota London terbakar, raja Inggris menugaskan seorang arsitek besar
bernama Christofer Ramm membangun kembali gereja St. Paul yang megah. Ukiran
yang besar dan bagus dipasang kira-kira 8 meter tingginya dari tanah. Ada
seorang yang mengukir salah satu hiasan di situ. Setelah selesai mengukir, ia memandang
hasil ukirannya sambil berjalan mundur dan semakin mundur menjauhi lukisannya. Tak
sadar, ia sudah berada di tepi dan hanya sejengkal saja ia akan jatuh dari
ketinggian gedung. Melihat itu, temannya segera berlari dan merusak lukisannya.
Mendapati lukisannya dirusak, ia marah dan berlari menuju temannya untuk mencegah lukisannya dirusak dan hendak memukul temannya. Para pekerja lain yang melihat kejadian itu menegurnya dan menunjukkan posisinya berdiri dan andai temannya tidak merusak lukisannya dan hanya berteriak mungkin ia terus melangkah mundur dan pasti mati. Lukisannya dirusak untuk menyelamatkan nyawa si pelukis.
Mendapati lukisannya dirusak, ia marah dan berlari menuju temannya untuk mencegah lukisannya dirusak dan hendak memukul temannya. Para pekerja lain yang melihat kejadian itu menegurnya dan menunjukkan posisinya berdiri dan andai temannya tidak merusak lukisannya dan hanya berteriak mungkin ia terus melangkah mundur dan pasti mati. Lukisannya dirusak untuk menyelamatkan nyawa si pelukis.
2. Allah pun bertindak demikian. Kadang Ia merusak gambaran yang kita
idam-idamkan dan itu mungkin membuat kita terluka.
Ia mengambil orang yang kita cintai dan mengizinkan hal-hal yang sulit
dalam hidup kita. Cara Tuhan seringkali melawan logika dan cara pikir manusia, tapi
justru cara itu adalah cara terbaik yang mendatangkan kebaikan buat kita.
3. Roma 8:26-30, Allah mempunyai rencana yang mendatangkan kebaikan dalam
setiap kemelut hidup orang-orang yang mengasihi-Nya.
Ayat 18 semua makhluk berada dalam kondisi mengeluh dan sakit seperti sakit
bersalin. Inilah gambaran kondisi kemelut hidup yang harus dilalui oleh
segala makhluk, temasuk kita yang telah menerima karunia Allah.
4. Allah mengontrol hidup anak-anak-Nya
Ayat 26-30, Paulus memberitahukan bahwa Allah masih mengontrol kehidupan
anak-anak-Nya untuk mendatangkan kebaikan. Dalam menanggapi kata kebaikan diri,
kita cenderung menafsirkan dari sudut pandang kesenangan jasmani (bebas dari
penyakit, punya uang cukup, dll).
Padahal maksudnya utama di ayat 29, yaitu untuk menjadi serupa dengan
gambaran Anak-Nya. Keserupaan dengan Kristuslah yang dimaksud dengan kebaikan
di sini. Dalam 1 Yoh. 2:6 dikatakan: “Barang siapa mengatakan bahwa ia ada
di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.”
5. Tujuan dibentuk Allah dalam kontrolnya adalah menyerupai Kristus
Tanpa memperhatikan dampak terhadap kenyamanan ataupun kesenangannya.
Kenyataannya, keserupaan dengan Kristus tidak selamanya berarti hidup makmur di
tengah-tengah kesenangan materi. Paulus menekankan: Allah mempunyai rencana
yang mendatangkan kebaikan dalam setiap kemelut hidup orang-orang yang
mengasihi-Nya.
6. Bagaimana cara Allah mendatangkan kebaikan dalam setiap kemelut?
-
Allah bekerja secara utuh
Dalam setiap kemelut hidup orang-orang yang
mengasihi-Nya, Allah bekerja secara utuh untuk menyelamatkan kita di hari esok.
Hal yang Allah lakukan sekarang mungkin menyakitkan namun itu terbaik untuk
hari esok dan keselamatan kekal kita.
Keutuhan pekerjaan Allah itu tersirat dalam anak kalimat : ‘Allah turut
bekerja dalam segala sesuatu.’ Rasul Paulus menyatakan segala hal sama dengan
penderitaan zaman sekarang, misalnya sakit, kehilangan orang yang dikasihi,
harapan tidak tercapai, adalah satu paket yang Allah izinkan terjadi untuk
mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia. Peristiwa-peristiwa
dalam hidup kita tidaklah terlepas satu dengan yang lainnya. Semuanya serasi,
jalin menjalin untuk membentuk keserupaan kita dengan Kristus. Segala sesuatu
diizinkan dan direncanakan Allah untuk tujuan-tujuan yang bijaksana. Tidak
sedetikpun ia meninggalkan campur tangan-Nya dalam hidup kita.
Pada ayat 26-27, Paulus menguraikan mengenai pekerjaan Roh Kudus dalam
hidup orang yang mengasihi Tuhan.
-
Allah bekerja secara aktif
Orang-orang yang mengasihi Allah akan melihat bahwa Allah selalu sibuk
bekerja dalam segala keadaan bahkan di dalam peristiwa-peristiwa yang paling
menyakitkan hati kita. Misalnya, pengalaman hidup Yusuf. Dia tidak
bersalah tetapi harus dipenjara untuk sesuatu yang tidak ia lakukan. Seandainya
Yusuf dibela ketika dianiaya oleh saudara-saudaranya, dia tidak akan jadi
penguasa di Mesir. Andai Yusuf dibela ketika difitnah istri Potifar, dia akan
tetap jadi budak. Tetapi Allah mengizinkan semua kejadian tersebut. Memang
menyakitkan, tapi itu semua untuk kebaikan Yusuf dan bangsa Israel.
7.
Pekerjaan Allah semata-mata baik dan untuk kebaikan krn Ia mengasihi kita
Allah mempunyai rencana yang mendatangkan kebaikan. Rencana ini berlaku
terbatas, tidak untuk umum. Hanya bagi mereka yang mengasihi Allah dan yang
dipanggil sesuai rencana-Nya atau dalam terjemahan asli : “orang-orang
yang mengasihi Allah yang menurut rencana Allah adalah orang-orang terpanggil.
Roma 8:28 ini dapat diterjemahkan sebagai berikut: “Tidak ada yang dapat
merugikan mereka yang sungguh-sungguh mengasihi Allah. Sebaliknya, segala hal
yang menimpa mereka akan membantu mereka untuk mencapai keselamatan karena hal
itu meneguhkan iman dan mengikat mereka erat-erat pada Kristus. Ialah yang
membuat segala sesuatu mendatangkan kebaikan karena Dialah yang berkuasa atas
segala sesuatu. - LM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar