Putri Kajal terkejut ketika membuka peti kayu tempat
ia menyimpan tiara emasnya. Benda berharga itu sudah tidak ada di tempatnya.
Padahal, ia harus mengenakan tiara emas itu untuk mengunjungi kerajaan
tetangga. Putri Kajal sangat sedih dan bingung.
Putri Kajal langsung melaporkan kejadian itu pada Raja Salman dan
raja segera menitahkan Patih Rangga menyelesaikan masalah ini. Patih Rangga segera
memanggil tiga pengasuh Putri Kajal yang semalam memasuki kamar Putri Kajal.
Pengasuh pertama seorang wanita yang rambutnya sudah memutih.
"Apa kau tidak melihat kotak kayu tempat menyimpan tiara emas itu
semalam?" selidik Patih Rangga.
"Hamba melihatnya. Peti itu seperti biasa ada di atas meja
rias. Tapi, hamba tidak berani menyentuhnya tanpa seizin Tuan Putri
Kajal," jawab pengasuh pertama.
Patih Rangga menyuruh pengasuh pertama keluar dan menitahkan
pengasuh kedua yang lebih muda dari pengasuh pertama menghadapnya. "Apa
kau melihat peti kayu tempat Tuan Putri Kajal menyimpan tiara emas itu?"
tanya patih.
"Ya, tentu saja. Tapi, hamba tidak berani menyentuh peti itu
tanpa izin Tuan Putri Kajal," jawab pengasuh kedua.
Patih Rangga mengangguk. la menyuruh pengasuh kedua keluar dan
pengasuh ketiga yang paling muda dimintanya masuk. Lalu, ia menanyakan hal yang
sama.
"Tugas hamba adalah mempersiapkan perhiasan yang akan dipakai
Putri Kajal hari ini. Tapi, hamba sama sekali tidak tahu tentang hilangnya
tiara emas itu. Hamba tidak berani menyentuhnya kecuali seizin Tuan Putri
Kajal," tutur pengasuh ketiga.
Patih Rangga kemudian, mengumulkan 3 pengasuh itu dan Putri Kajal.
“Ketiga pengasuh tidak dapat dituduh mencuri tiara tuan putri. Untuk
itu, aku menetapkan bahwa yang bersalah adalah Putri Kajal karena telah lalai
menyimpan tiaranya. Tuan Putri harus menerima hukuman. Selama sebulan, Putri
Kajal tidak boleh keluar dari kamar, kecuali tiara emas itu dapat
ditemukan," Patih Rangga mengeluarkan keputusan.
Putri Kajal terkejut, ia menitikkan air mata. Tiba- tiba, pengasuh
pertama bersujud di depan Patih Rangga. "Ampuni Putri Kajal, Patih Rangga.
Hamba yang bersalah telah mengambil tiara emas milik Putri Kajal," tutur
pengasuh pertama.
"Mengapa kau lakukan itu?" tanya Patih Rangga.
"Hamba mempunyai seorang anak di perbatasan kerajaan.
Kemarin, ia datang menemui hamba dan menceritakan ada segerombolan penjahat
yang akan merampok Tuan Putri Kajal saat melintas perbatasan. Mereka mengincar
tiara emas milik Putri Kajal. Hamba tidak ingin terjadi hal merugikan pada Tuan
Putri Kajal. Makanya, hamba sengaja menyembunyikan tiara itu agar Tuan Putri
Kajal tidak jadi pergi," kata pengasuh pertama.
"Seharusnya kau memberitahukan hal itu padaku. Tapi baiklah,
aku mengampunimu. Sekarang, ambil tiara emas itu. Tuan Putri tetap akansi
berangkat hari ini," titah Patih Rangga.
Patih Rangga segera menyusun rencana menjebak gerombolan penjahat
yang akan merampok Putri Kajal. Berkat kecerdikannya dan kesigapan prajurit
istana, dua puluh penjahat yang akan merampok Putri Kajal berhasil diringkus.
-------------------------------------
Jadi ingat hikmat Salomo dalam memutuskan perkara! I Korintus 3:19
- Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan o bagi Allah. Sebab ada tertulis: "Ia
yang menangkap orang berhikmat dalam
kecerdikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar