13 November, 2017

Pengampunan dan Panggilan Pelayanan


Nats Khotbah : Yohanes 21 : 15 – 19
1.    Di tepi danau Tiberias, 3 kali Yesus bertanya, "Apakah engkau mengasihi Aku?". 3 kali Petrus menjawab, "Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau". Dan 3 kali Yesus bertitah, "Gembalakanlah domba-domba-Ku".
3 pertanyaan, 3 jawaban, dan 3 penugasan ini. Ini punya hubungan erat dengan 3 kali penyangkalan Petrus (Yoh.18:15-27).
2.    Makna dari proses percakapan tersebut menyelesesaikan segala pergumulan Petrus.
-        Pemberesan Petrus dengan Tuhan
Tuhan membuka kesempatan bagi Petrus untuk melakukan pemberesan dengan Tuhan. Hal ini penting bagi kita yang mau hidup baru di dalam Tuhan. Pemberesan melalui proses pengakuan dosa dan pernyataan komitmen baru untuk lebih mengasihi Tuhan memungkinkan kita terlepas dari beban dosa dan pengkhianatan kepada Tuhan di masa lalu.
Tuhan Yesus tahu pentingnya pemberesan Petrus dengan Tuhan supaya Petrus bisa melakukan pelayanannya dengan maksimal sebagai orang yang lahir baru di dalam Tuhan. Maka Tuhan memberi Petrus kesempatan dengan bertanya kepada Petrus sebanyak 3 kali, "Apakah engkau mengasihi Aku?" Supaya Petrus menjawab 3 kali dan dimungkinkan Petrus menyatakan komitmennya kasihnya kepada Tuhan. Tentu saja Tuhan Yesus tahu bahwa di lubuk hati Petrus, ia telah menyesali akan penyangkalan kepada Tuhan maka Tuhan memberi kesempatan kepada Petrus untuk menyatakan komitmennya secara terbuka dengan mengatakan, "Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau".
Penyesalan tidak cukup dan harus dibuktikan melalui sikap, ucap, dan tindak yang berbeda, yang lebih baik, yang baru. Dengan berhasil melakukan pengakuan di depan Kristus bahwa ia mengasihi Kristus maka Petrus telah melakukan pemberesan dengan Tuhan.
-        Pemberesan Petrus dengan dirinya
Yesus tahu bagaimana hati Petrus. Yesus bisa membaca isi hati Petrus. Yesus tahu Petrus penuh dengan penyesalan begitu selesai menyangkal dan ayam berkokok 3 kali. Namun Yesus mau Petrus mengampuni dirinya sendiri. Yesus memperbaharui nilai hati Petrus dengan bertanya ‘apakah engkau mengasihi-Ku’ supaya Petrus sadar bahwa ia mengasihi Yesus. Supaya rasa bersalah tidak terus-menerus mengikuti dan menghantui diri Petrus.
Sering kita menghukum diri kita sendiri dengan rasa bersalah dan iblis memainkan hal itu. Padahal Allah sudah mengampuni kita. Selama kita belum selesai dengan diri kita maka kita akan terus memikul beban. Kesempatan yang Yesus berikan kepada Petrus adalah anugerah supaya Petrus menikmati kelegaan karena ia telah berhasil menyatakan kasihnya kepada Tuhan.
-        Pemberesan dengan Petrus dengan murid-murid lain
Kejujuran dan nilai diri harganya mahal. Sekali buat kesalahan orang tidak akan percaya. Tuhan mau murid-murid lain  mendengar bagaimana kesalahan Petrus telah diampuni. Tuhan mau mereka semua menghargai Petrus. Tuhan mau wibawa kerasulan Petrus dipulihkan di depan mata murid-murid.
Semua orang pernah berbuat salah maka berhentilah menghakimi orang lain karena masa lalunya, karena kesalahannya. Keadaan dosa sesama dan kita digambarkan Yesaya 1:18-19: Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, (ia) akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, (ia) akan menjadi putih seperti bulu domba. Jika kamu menurut dan mau mendengar ."
-        Kesempatan baru
‘Gembalakanlah domba-domba-Ku’ adalah penugasan kepada Petrus akan tanggung jawab pelayanan.
Pengampunan, pembersihan diri dan penerimaan selalu diiringi dengan penugasan. Penugasan kepada Petrus adalah anugerah yang besar bagi Petrus. Anugerah yang tidak dimiliki oleh semua orang.
3.    Hasil dari penyesaian diri Petrus :
-        Pemberita Injil yang hebat
-        Pengorbanan diri yang hebat
-        Ia meneruskan penugasan kepada semua orang : 1 Petrus 5:2-3 - "GEMBALAKANLAH kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela . Dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian. Jangan kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah. tetapi (jadilah) teladan".
     Semua kita diberi tugas ini. - LM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar